Jumat, 26 Februari 2016

0

CARA MEMBACA MULTIMETER/AVOMETER ANALOG

CARA MEMBACA MULTIMETER / AVOMETER ANALOG
Hy Reader, Pada tutorial hari ini saya ingin membahas lebih lengkap mengenai Cara Mudah Untuk Membaca Alat Ukur Listrik Multimeter / Avometer Analog
Kali ini saya mencoba membuat tutorialnya dalam bahasa yang lebih singkat dan sederhana sehingga saya berharap dapat lebih mudah untuk di pahami.
Sebelum masuk lebih jauh mengenai cara mengukur besaran listrik seperti Tegangan (Volt), Arus (Ampere), dan Tahanan (Ohm) ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu Multimeter atau Avometer.
Yang dimaksud Multimeter atau Avometer adalah Alat ukur Listrik yang memungkinkan kita untuk mengukur besarnya Besaran listrik yang ada pada suatu rangkaian baik itu Tegangan, Arus, maupun Nilai Hambatan/Tahanan. AVOmeter adalah singkatan dari Ampere Volt Ohm Meter, jadi hanya terdapat 3 komponen yang bisa diukur dengan AVOmeter sedangkan Multimeter , dikatakan multi sebab memiliki banyak besaran yang bisa di ukur, misalnya Ampere, Volt, Ohm, Frekuensi, Konektivitas Rangkaian (putus ato tidak), Nilai Kapasitif, dan lain sebagainya. Terdapat 2 (dua) jenis Multimeter yaitu Analog dan Digital, yang Digital sangat mudah pembacaannya disebabkan karena Multimeter digital telah menggunakan angka digital sehingga begitu melakukan pengukuran Listrik, Nilai yang diinginkan dapat langsung terbaca asalkan sesuai atau Benar cara pemasangan alat ukurnya.
Mari mengenal bagian-bagian Multimeter atau Avometer agar lebih memudahkan dalam memahami tulisan selanjutnya:
CARA MEMBAC A MULTIMETER
Bagian-Bagian Multimeter
Saya akan berikan sedikit penjelasan mengenai gambar di atas. Yang perlu untuk di perhatikan adalah :
  1. SEKRUP PENGATUR JARUM, Sekrup ini dapat di putar dengan Obeng atau plat kecil, Sekrup ini berfungsi mengatur Jarum agar kembali atau tepat pada posisi 0 (NOL), terkadang jarum tidak pada posisi NOL yang dapat membuat kesalahan pada pengukuran, Posisikan menjadi NOL sebelum digunakan.
  2. TOMBOL PENGATUR NOL OHM. Tombol ini hampir sama dengan Sekrup pengatur jarum, hanya saja bedanya yaitu Tombol ini digunakan untuk membuat jarum menunjukkan angka NOL pada saat Saklar pemilih di posisikan menunjuk SKALA OHM. Saat saklar pemilih pada posisi Ohm biasanya pilih x1 pada skala Ohm kemudian Hubungkan kedua ujung TERMINAL (Ujung terminal Merah bertemu dengan Ujung terminal Hitam) dan Lihat pada Layar penunjuk, Jarum akan bergerak ke KANAN (Disitu terdapat angka NOL (0), Putar tombol pengatur Nol Ohm sampai jarum menunjukkan angka NOL). Proses ini dinamakan KALIBRASI OhmMeter. Hal ini Muthlak dilakukan sebelum melakukan pengukuran tahanan (OHM) suatu komponen atau suatu rangkaian.
  3. SAKLAR PEMILIH. Saklar ini harus di posisikan sesuai dengan apa yang ingin di UKUR, misalnya bila ingin mengukur tegangan AC maka atur/putar saklar hingga menyentuh skala AC yang pada alat ukur tertulis ACV, Begitu pula saat mengukur tegangan DC, cari yang tertulis DCV, begitu seterusnya. Jangan Salah memilih Skala Pengukuran.
    Pada setiap bagian SKALA PENGUKURAN yang dipilih dengan Saklar Pemilih, terdapat Nilai-nilai yang tertera pada alat ukur, Misalnya Pada Skala Tegangan AC (tertulis ACV pada alat ukur) tertera skala 10, 50, 250, dan 750 begitu pula pada Skala Tegangan DC (tertulis DCV pada alat ukur) tertera skala 0.1 , 0.25 , 2.5 , 10 , dst. Apa maksud Skala ini?? Dan Bagaimana Memilihnya??
    Pedoman Memilih SKALA Pengukuran:
    Skala tersebut adalah skala yang akan digunakan untuk membaca hasil pengukuran, Semua skala dapat digunakan untuk membaca, Hanya saja tidak semua skala dapat memberikan atau memperlihatkan nilai yang diinginkan, misalnya kita mempunyai Baterai 9 Volt DC, kemudian kita mengatur SAKLAR PEMILIH untuk Memilih SKALA TEGANGAN DC pada posisi 2,5 dan menghubungkan TERMINAL Merah dengan positif (+) baterai dan Hitam dengan Negatif (-) baterai. Apa yang akan terjadi?? Jarum akan bergerak ke Ujung Kanan dan tidak menunjukkan angka 9Volt, Mengapa Demikian?? Sebab NILAI MAKSIMAL yang dapat diukur bila kita memposisikan Saklar Pemilih pada skala 2.5 adalah hanya 2.5 Volt saja, sehingga untuk mengukur Nilai 9Volt maka saklar harus di putar menuju Skala yang LEBIH BESAR sari NILAI Tegangan yang di Ukur, jadi Putar pada Posisi 10 dan Alat ukur akan menunjukkan nilai yang diinginkan.Penjelasan Lebih Lengkap Mengenai MEMBACA ALAT UKUR akan di Bahas selanjutnya pada tutorial ini.

ALAT UKUR LISTRIK HARUS DIPASANG DENGAN BENAR, Mengapa saya katakan Demikian??
Untuk melakukan suatu pengukuran listrik, Posisi alat ukur pada rangkaian juga Mesti dan Hal wajib yang harus di perhatikan agar pembacaan alat ukur tidak salah. Pemasangan Alat ukur yang salah /Tidak  benar memberikan hasil pengukuran yang TIDAK BENAR dan bukan kurang tepat, jadi ini sangat perlu di perhatikan. Mari kita melihat posisi alat ukur yang benar:
  1. Posisi alat ukur saat mengukur TEGANGAN (Voltage)
    Pada saat mengukur tegangan baik itu teggangan AC maupun DC, maka Alat ukur mesti di pasang Paralel terhadap rangkaian. Maksud paralel adalah kedua terminal pengukur ( Umumnya berwarna Merah untuk positif (+) dan Hitam untuk Negatif (-) harus membentuk suatu titik percabangan dan bukan berjejer (seri) terhadap beban. Pemasangan yang benar dapat dilihat pada gambar berikut:
    Mengukur Tegangan dengan Multimeter
    Memasang Multimeter Paralel
  2. Posisi alat ukur saat mengukur ARUS (Ampere)
    Untuk melakukan pengukuran ARUS yang mesti diperhatikan yaitu Posisi terminal harus dalam kondisi berderetan dengan Beban, Sehingga untuk melakukan pengukuran arus maka rangkaian mesti di Buka / diputus / Open circuit dan kemudian menghubungkan terminal alat ukur pada titik yang telah terputus tersebut. Pemasanngan yang benar dapat dilihat pada gambar:
    Mengukur Ampere pada Multimeter
    Memasang Multimeter SERI
  3. Posisi alat ukur saat mengukur Hambatan (Ohm)
    Yang mesti diketahui saat pngukuran tahanan ialah JANGAN PERNAH MENGUKUR NILAI TAHANAN SUATU KOMPONEN SAAT TERHUBUNG DENGAN SUMBER. Ini akan merusak  alat ukur. Pengukurannya sangat mudah yaitu tinggal mengatur saklar pemilih ke posisi Skala OHM dan kemudian menghubungkan terminal ke kedua sisi komponen (Resistor) yang akan di ukur.
    Mengukur nilai Tahanan Resistor
    Memasang Multimeter untuk mengukur tahanan
Kali ini saya tidak akan membahas mengenai mengapa alat ukur di pasang paralel saat mngukur tegangan dan Seri pada saat mengukur Arus, sebab itu lebih kompleks kecuali ada yang membutuhkannya. Hal ini erat kaitannya dengan Rangkaian dalam suatu alat ukur.
Setelah mengetahui Cara mengatur Saklat Pemilih yang Benar, Mengetahui Jenis Skala yang akan digunakan, dan Cara pemasangan alat ukur yang benar, maka tiba saatnya kita melakukan Pengukuran Besaran Listrik.
MENGUKUR TEGANGAN LISTRIK (VOLT / VOLTAGE) DC
Yang perlu di Siapkan dan Perhatikan:
  1. Pastikan alat ukur tidak rusak secara Fisik (tidak peccah).
  2. Atur Sekrup pengatur Jarum agar jarum menunjukkan Angka NOL (0), bila menurut anda angka yang ditunjuk sudah NOL maka tidak perlu dilakukan Pengaturan Sekrup.
  3. Lakukan Kalibrasi alat ukur (Telah saya bahas diatas pada point 2 mengenai Tombol Pengatur Nol OHM). Posisikan Saklar Pemilih pada SKALA OHM pada x1 Ω, x10, x100, x1k, atau x10k selanjutnya tempelkan ujung kabel Terminal negatif (hitam) dan positif (merah). Nolkan jarum AVO tepat pada angka nol sebelah kanan dengan menggunakan Tombol pengatur Nol Ohm.
  4. Setelah Kalibrasi Atur SAKLAR PEMILIH pada posisi Skala Tegangan yang anda ingin ukur, ACV untuk tegangan AC (bolak balik) dan DCV untuk tegangan DC (Searah).
  5. Posisikan SKALA PENGUKURAN pada nilai yang paling besar terlebih dahulu seperti 1000 atau 750 jika anda TIDAK TAHU berapa nilai tegangan maksimal yang mengalir pada rangkaian.
  6. Pasangkan alat ukur PARALEL terhadap beban/ sumber/komponen yang akan di ukur.
  7. Baca Alat ukur.
Cara Membaca Nilai Tegangan yang terukur:
  1. Misalkan Nilai tegangan yang akan diukur adalah 15 VOLT DC (Belum kita ketahui sebelumnya, itulah saya katakan Misalnya).
  2. Kemudian Kita memposisikan saklar pemilih pada posisi DCV dan memilih skala paling besar yang tertera yaitu 1000.  Nilai 1000 artinya Nilai tegangan yang akan diukur bisa mencapai 1000Volt.
  3. Saat memperhatikan Alat ukur maka Dalam Layar penunjuk jarum tidak terdapat skala terbesar 1000 yang ada hanya 0-10, 0-50, dan 0-250.  Maka Untuk memudahkan membaca perhatikan skala 0-10 saja.
  4. Skala penunjukan 0-10 berarti saat jarum penunjuk tepat berada pada angka 10 artinya nilai tegangan yang terukur adalah 1000 Volt, jika yang di tunjuk jarum adalah angka 5 maka nilai tegangan sebenarnya yang terukur adalah 500 Volt, begitu seterusnya.
  5. Kembali Pada Kasus no. 1 dimana nilai tegangan yang akan diukur adalah hanya 15 Volt sementara kita menempatkan saklar pemilih pada Posisi 1000, maka jarum pada alat ukur hanya akan bergerak sedikit sekali sehingga sulit bagi kita untuk memperkirakan berapa nilai tegangan sebenarnya yang terukur. Untuk itu Pindahkan Saklar Pemilih ke Nilai Skala yang dapat membuat Jarum bergerak lebih banyak agar nilai pengukuran lebih akurat.
  6. Misalkan kita menggeser saklar pemilih ke Posisi 10 pada skala DCV. Yang terjadi adalah, jarum akan bergerak dengan cepat ke paling ujung kanan. Hal ini disebabkan nilai tegangan yang akan di ukur LEBIH BESAR dari nilai Skala maksimal yang dipilih. Jika Hal ini di biarkan terus menerus maka alat ukur DAPAT RUSAK, Jika jarum alat ukur bergerak sangat cepat ke kanan, segera pisahkan alat ukur dari rangkaian dan ganti Skala SAKLAR PEMILIH ke posisi yang lebih Besar. Saat saklar Pemilih diletakkan pada angka 10 maka yang di perhatikan dalam layar penunjukan jarum adalah range skala 0-10, dan BUKAN 0-50 atau 0-250.
    Mengukur Nilai Tegangan rangkaian
    Multimeter Over, Awas Rusak
  7. Telah saya jelaskan bahwa saat memilih skala 10 untuk mengukur nilai tegangan yang lebih besar dari 10 maka nilai tegangan sebenarnya tidak akan terukur / diketahui. Solusinya adalah Saklar Pemilih di posisikan pada skala yang lebih besar dari 10 yaitu 50. Saat memilih Skala 50 pada skala tegangan DC (tertera DCV), maka dalam Layar Penunjukan Jarum yang mesti di perhatikan adalah range skala 0-50 dan BUKAN lagi 0-10 ataupun 0-250.
  8. Saat Saklar pemilih berada pada posisi 50 maka Jarum Penunjuk akan bergerak Tepat di tengah antara Nilai 10 dan 20 pada range skala 0-50 yang artinya Nilai yang ditunjukkan oleh alat ukur bernilai 15 Volt.
    Perhatikan gambar berikut:
    Multimeter Tegangan benar
    Nilai tegangan Terlihat Benar
  9. Untuk mengetahui berapa nilai tegangan yang terukur dapat pula menggunakan RUMUS:
Rumus menghitung Nilai Multimeter
Jadi misalnya, tegangan yang akan di ukur 15 Volt maka:
Tegangan Terukur             = (50 / 50) x 15
Nilai Tegangan Terukur  = 15
Berikut saya akan berikan Contoh agar kita lebih mudah dalam memahaminya:
Contoh I.
Saat melakukan pengukuran ternyata Jarum Alat Ukur berada pada posisi seperti yang terlihat pada gambar:
Multimeter Scale
Berapakah Nilai tegangan DCV yang terukur saat Saklar Pemilih berada pada Posisi:
  1. 2.5
  2. 10
  3. 50
  4. 1000
Jawab:
  1. Skala saklar pemilih = 2.5
    Skala terbesar yang dipilih = 250
    Nilai yang ditunjuk jarum = 110 (perhatikan skala 0-250)
    Maka nilai Tegangan yang terukur adalah:
    Teg VDC = (2.5/250)x 110 = 1.1 Volt
  2. Skala saklar pemilih = 10
    Skala terbesar yang dipilih = 10
    Nilai yang ditunjuk jarum = 4.4 (perhatikan skala 0-10)
    Maka nilai Tegangan yang terukur adalah:
    Teg VDC = (10/10)x 4.4 = 4.4 Volt
  3. Skala saklar pemilih = 50
    Skala terbesar yang dipilih = 50
    Nilai yang ditunjuk jarum = 22 (perhatikan skala 0-50)
    Maka nilai Tegangan yang terukur adalah:
    Teg VDC = (50/50)x 22 = 22 Volt
  4. Skala saklar pemilih = 1000
    Skala terbesar yang dipilih = 10
    Nilai yang ditunjuk jarum = 4.4 (perhatikan skala 0-10)
    Maka nilai Tegangan yang terukur adalah:
    Teg VDC = (1000/10)x 4.4 = 440 Volt
MENGUKUR TEGANGAN LISTRIK (VOLT / VOLTAGE) AC
  1. Untuk mengukur Nilai tegangan AC anda hanya perlu memperhatikan Posisi Sakelar Pemilih berada pada SKALA TEGANGAN AC (Tertera ACV) dan kemudian memperhatikan Baris skala yang berwarna Merah pada Layar Penunjuk Jarum.
  2. Selebihnya sama dengan melakukan pengukuran Tegangan DC di atas.
    Multimeter Scale
MENGUKUR ARUS LISTRIK (Ampere) DC
Yang perlu di Siapkan dan Perhatikan:
  1. Pastikan alat ukur tidak rusak secara Fisik (tidak peccah).
  2. Atur Sekrup pengatur Jarum agar jarum menunjukkan Angka NOL (0)
  3. Lakukan Kalibrasi alat ukur
  4. Atur SAKLAR PEMILIH pada posisi Skala Arus DCA
  5. Pilih SKALA PENGUKURAN yang diinginkan seperti 50 Mikro, 2.5m , 25m , atau 0.25A.
  6. Pasangkan alat ukur SERI terhadap beban/ sumber/komponen yang akan di ukur.
  7. Baca Alat ukur (Pembacaan Alat ukur sama dengan Pembacaan  Tegangan DC diatas)
MENGUKUR NILAI TAHANAN / RESISTANSI RESISTOR (OHM)
Yang perlu di Siapkan dan Perhatikan:
  1. Pastikan alat ukur tidak rusak secara Fisik (tidak peccah).
  2. Atur Sekrup pengatur Jarum agar jarum menunjukkan Angka NOL (0), bila menurut anda angka yang ditunjuk sudah NOL maka tidak perlu dilakukan Pengaturan Sekrup.
  3. Lakukan Kalibrasi alat ukur (Telah saya bahas diatas pada point 2 mengenai Tombol Pengatur Nol OHM). Posisikan Saklar Pemilih pada SKALA OHM pada x1 Ω, x10, x100, x1k, atau x10k selanjutnya tempelkan ujung kabel Terminal negatif (hitam) dan positif (merah). Nolkan jarum AVO tepat pada angka nol sebelah kanan dengan menggunakan Tombol pengatur Nol Ohm.
  4. Setelah Kalibrasi Atur SAKLAR PEMILIH pada posisi Skala OHM yang diinginkan yaitu pada x1 Ω, x10, x100, x1k, atau x10k, Maksud tanda x (kali /perkalian) disini adalah setiap nilai yang terukur atau yang terbaca pada alat ukur nntinya akan di KALI kan dengan nilai Skala OHM yang dipilih oleh saklar Pemilih.
  5. Pasangkan alat ukur pada komponen yang akan di Ukur. (INGAT JANGAN PASANG ALAT UKUR OHM SAAT KOMPONEN MASIH BERTEGANGAN)
  6. Baca Alat ukur.
Cara membaca OHM METER
  1. Untuk membaca nilai Tahanan yang terukur pada alat ukur Ohmmeter sangatlah mudah.
  2. Anda hanya perlu memperhatikan berapa nilai yang di tunjukkan oleh Jarum Penunjuk dan kemudian mengalikan dengan nilai perkalian Skala yang di pilih dengan sakelar pemilih.
  3. Misalkan Jarum menunjukkan angka 20 sementara skala pengali yang anda pilih sebelumnya dengan sakelar pemilih adalah x100, maka nilai tahanan tersebut adalah 2000 ohm atau setara dengan 2 Kohm.
Misalkan pada gambar berikut terbaca nilai tahanan suatu Resistor:
Multimeter Scale
Kemudian saklar pemilih menunjukkan perkalian skala yaitu x 10k maka nilai resistansi tahanan / resistor tersebut adalah:
Nilai yang di tunjuk jarum   = 26
Skala pengali                           = 10 k
Maka nilai resitansinya       = 26 x 10 k
= 260 k = 260.000 Ohm.


sumber:http://ahmadfahrudintkr3.blogspot.co.id/2013/04/cara-membaca-multimeter-avometer-analog.htm
Read More
0

cara membaca nilai resistor



Cara Membaca Nilai Resistor – Resistor merupakan komponen penting dan sering dijumpai dalam sirkuit Elektronik. Boleh dikatakan hampir setiap sirkuit Elektronik pasti ada Resistor. Tetapi banyak diantara kita yang bekerja di perusahaan perakitan Elektronik maupun yang menggunakan peralatan Elektronik tersebut tidak mengetahui cara membaca kode warna ataupun kode angka yang ada ditubuh Resistor itu sendiri. Berdasarkan bentuknya dan proses pemasangannya pada PCB, Resistor terdiri 2 bentuk yaitu bentuk Komponen Axial/Radial dan Komponen Chip. Untuk bentuk Komponen Axial/Radial, nilai resistor diwakili oleh kode warna sehingga kita harus mengetahui cara membaca dan mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam warna tersebut sedangkan untuk komponen chip, nilainya diwakili oleh Kode tertentu sehingga lebih mudah dalam membacanya.
Kita juga bisa mengetahui nilai suatu Resistor dengan cara menggunakan alat pengukur Ohm Meter atau MultiMeter. Satuan nilai Resistor adalah Ohm (Ω).

Cara menghitung nilai Resistor berdasarkan Kode Warna

Seperti yang dikatakan sebelumnya, nilai Resistor yang berbentuk Axial adalah diwakili oleh Warna-warna yang terdapat di tubuh (body) Resistor itu sendiri dalam bentuk Gelang. Umumnya terdapat 4 Gelang di tubuh Resistor, tetapi ada juga yang 5 Gelang.
Gelang warna Emas dan Perak biasanya terletak agak jauh dari gelang warna lainnya sebagai tanda gelang terakhir. Gelang Terakhirnya ini juga merupakan nilai toleransi pada nilai Resistor yang bersangkutan.
Tabel dibawah ini adalah warna-warna yang terdapat di Tubuh Resistor :
Tabel Kode Warna Resistor

Perhitungan untuk Resistor dengan 4 Gelang warna :

Cara menghitung nilai resistor 4 gelang
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut
Contoh :
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi 10%.

Perhitungan untuk Resistor dengan 5 Gelang warna :

Cara Menghitung Nilai Resistor 5 Gelang Warna
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-3
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut
Contoh :
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5
Gelang ke 4 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 5 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 105 * 105 = 10.500.000 Ohm atau 10,5 MOhm dengan toleransi 10%.

Contoh-contoh perhitungan lainnya :
Merah, Merah, Merah, Emas → 22 * 10² = 2.200 Ohm atau 2,2 Kilo Ohm dengan 5% toleransi
Kuning, Ungu, Orange, Perak → 47 * 10³ = 47.000 Ohm atau 47 Kilo Ohm dengan 10% toleransi
Cara menghitung Toleransi :
2.200 Ohm dengan Toleransi 5% =
2200 – 5% = 2.090
2200 + 5% = 2.310
ini artinya nilai Resistor tersebut akan berkisar antara 2.090 Ohm ~ 2.310 Ohm
Untuk mempermudah menghafalkan warna di Resistor, kami memakai singkatan seperti berikut :
HI CO ME O KU JAU BI UNG A PU
(HItam, COklat, MErah, Orange, KUning. HiJAU, BIru, UNGu, Abu-abu, PUtih)

Cara menghitung nilai Resistor berdasarkan Kode Angka :

Membaca nilai Resistor yang berbentuk komponen Chip lebih mudah dari Komponen Axial, karena tidak menggunakan kode warna sebagai pengganti nilainya. Kode yang digunakan oleh Resistor yang berbentuk Komponen Chip menggunakan Kode Angka langsung jadi sangat mudah dibaca atau disebut dengan Body Code Resistor (Kode Tubuh Resistor)
Resistor Chip
Contoh :
Kode Angka yang tertulis di badan Komponen Chip Resistor adalah 4 7 3;
Cara pembacaannya adalah :
Masukkan Angka ke-1 langsung = 4
Masukkan Angka ke-2 langsung = 7
Masukkan Jumlah nol dari Angka ke 3 = 000 (3 nol) atau kalikan dengan 10³
Maka nilainya adalah 47.000 Ohm atau 47 kilo Ohm (47 kOhm)

Contoh-contoh perhitungan lainnya :
222 → 22 * 10² = 2.200 Ohm atau 2,2 Kilo Ohm
103 → 10 * 10³ = 10.000 Ohm atau 10 Kilo Ohm
334 → 33 * 104 = 330.000 Ohm atau 330 Kilo Ohm

Ada juga yang memakai kode angka seperti dibawah ini :
(Tulisan R menandakan letaknya koma decimal)
4R7 = 4,7 Ohm
0R22 = 0,22 Ohm
Keterangan :
Ohm = Ω
Kilo Ohm = KΩ
Mega Ohm = MΩ
1.000 Ohm = 1 kilo Ohm (1 KΩ )
1.000.000 Ohm = 1 Mega Ohm (1 MΩ)
1.000 kilo Ohm = 1 Mega Ohm (1 MΩ)
sumber:http://teknikelektronika.com/cara-menghitung-nilai-resistor/
Read More

Jumat, 05 Februari 2016

0

tips memakai hijab yang nyaman

Berjilbab tapi nyaman, itu adalah hal yang di inginkan semua wanita muslim. Dalam berjilbab, tentu saja ada beberapa hal yang harus kita perhatikan selain model dan corak atau motif jilbab yang kita pakai. Tentunya kita tidak ingin merasa gerah dan tidak nyaman karena jilbab menutup kepala kita selama berjam-jam.
Dalam memakai jilbab, kita juga harus pandai memilih atau memperhatikan bahan jilbab yang akan kita beli atau kita pakaiMeskipun kita memakai jilbab yang bagus dengan model yang sedang trend tapi ketika bahan yang kita pilih tidak cocok, kita akan merasa tidak nyaman memakainya.
Ada beberapa bahan kain yang nyaman dipakai untuk berjilbab. Bahan apa saja sih yang enak dan nyaman itu?
IMG_20151123_112628_HDR
1. Kaos
Bahan kaos nyaman sekali dipakai. Banyak wanita muslim yang menyukai bahan kaos karena bisa menyerap keringat dan tidak panas. Bahannya yang lentur juga memudahkan para pecinta model jilbab ala hijabers yang sedang trend saat ini.
2. Sutra
Sutra membutuhkan perawatan yang extra hati-hati karena bahannya yang lembut. Bahan ini nyaman dipakai karena lembut dan dingin. Jika anda menyukai bahan ini, lebih baik memilih sutra yang benar-benar lembut agar model jilbab gampang di atur.
3. Chiffon
Sekarang ini chiffon sedang naik daun, dari mulai baju hingga jilbab juga banyak sekali yang menggunakan bahan ini. Untuk berjilbab, chiffon nyaman digunakan karena ringan dan tipis sehingga tidak membuat gerah si pemakai. Namun ada juga sebagian orang yang tidak menyukai jilbab berbahan chiffon karena menurtut mereka bahan ini licin dan tidak menyerap keringat.
4. Spandex
Spandex hampir sama dengan kaos, hanya bedanya spandex lebih tipis dan ada yang bercorak mengkilap. Bahan ini juga banyak dipakai untuk jilbab. karena teksturnya yang lentur dan jatuh sehingga bagus untuk model jilbab yang variatif.
IMG_20151026_105541 (2)5. Katun
Katun juga dapat menyerap keringat, disamping itu bahan ini juga dingin. Tapi sayangnya bahan ini mudah kusut dan jika anda adalah orang yang suka ber experimen dengan model jilbab. banhan ini mungkin kurang cocok karena textur nya agak kaku.
Read More
0

Tips Memilih Bahan Yang Nyaman Untuk Jilbab

Berjilbab tapi nyaman, itu adalah hal yang di inginkan semua wanita muslim. Dalam berjilbab, tentu saja ada beberapa hal yang harus kita perhatikan selain model dan corak atau motif jilbab yang kita pakai. Tentunya kita tidak ingin merasa gerah dan tidak nyaman karena jilbab menutup kepala kita selama berjam-jam.
Dalam memakai jilbab, kita juga harus pandai memilih atau memperhatikan bahan jilbab yang akan kita beli atau kita pakaiMeskipun kita memakai jilbab yang bagus dengan model yang sedang trend tapi ketika bahan yang kita pilih tidak cocok, kita akan merasa tidak nyaman memakainya.
Ada beberapa bahan kain yang nyaman dipakai untuk berjilbab. Bahan apa saja sih yang enak dan nyaman itu?
IMG_20151123_112628_HDR
1. Kaos
Bahan kaos nyaman sekali dipakai. Banyak wanita muslim yang menyukai bahan kaos karena bisa menyerap keringat dan tidak panas. Bahannya yang lentur juga memudahkan para pecinta model jilbab ala hijabers yang sedang trend saat ini.
2. Sutra
Sutra membutuhkan perawatan yang extra hati-hati karena bahannya yang lembut. Bahan ini nyaman dipakai karena lembut dan dingin. Jika anda menyukai bahan ini, lebih baik memilih sutra yang benar-benar lembut agar model jilbab gampang di atur.
3. Chiffon
Sekarang ini chiffon sedang naik daun, dari mulai baju hingga jilbab juga banyak sekali yang menggunakan bahan ini. Untuk berjilbab, chiffon nyaman digunakan karena ringan dan tipis sehingga tidak membuat gerah si pemakai. Namun ada juga sebagian orang yang tidak menyukai jilbab berbahan chiffon karena menurtut mereka bahan ini licin dan tidak menyerap keringat.
4. Spandex
Spandex hampir sama dengan kaos, hanya bedanya spandex lebih tipis dan ada yang bercorak mengkilap. Bahan ini juga banyak dipakai untuk jilbab. karena teksturnya yang lentur dan jatuh sehingga bagus untuk model jilbab yang variatif.
IMG_20151026_105541 (2)5. Katun
Katun juga dapat menyerap keringat, disamping itu bahan ini juga dingin. Tapi sayangnya bahan ini mudah kusut dan jika anda adalah orang yang suka ber experimen dengan model jilbab. banhan ini mungkin kurang cocok karena textur nya agak kaku.
sumber: http://zakiyya-hijab.com/tips-memilih-bahan-yang-nyaman-untuk-jilbab
Read More
0

tips memilih baju gamis sesuai ukuran tubuh

Tips Memilih Model Gamis yang Bagus Sesuai Bentuk Tubuh – Gamis adalah busana muslim untuk wanita yang menyukai pakaian tertutup dan simpel. Gamis dikatakan simpel karena tidak perlu pusing mengatur mix and match busana, satu lembar pakaian beres, tinggal tambahkan hijab yang sesuai. Kemudahan memakai gamis ini tidak lantas membuat pemakainya mengabaikan keindahan dan kepantasan dalam memakai gamis. Bisa jadi, orang yang memakai gamis secara asal malah kelihatan nggak bagus sebab tidak disesuaikan dengan bentuk tubuh.
Gamis Sesuai Bentuk Tubuh
Gamis Sesuai Bentuk Tubuh
Misalnya, orang gemuk malah pakai gamis cerruty bertumpuk yang membuat badannya kian gembung. Atau orang yang memiliki tubuh mungil pakai gamis yang ukuran dan potongannya untuk orang jangkung. Bisa-bisa bagian pinggang malah jadi sampai paha atau lutut! Kan jadi nggak pas tuh, Ladies.
Lalu, bagaimana cara memilih model gamis yang cocok untuk kamu? Tentunya ada beberapa saran dari Shopious yang bisa kamu praktekkan supaya penampilan hijab style mu menggunakan gamis jadi semakin keren. Shopious akan merumuskan bagaimana sih model gamis yang cocok sesuai dengan bentuk tubuhmu. So, kamu bisa membeli gamis yang tepat. Bukan hanya mengikut trend, tapi tidak tahu mana yang bagus buat kamu.
Berikut ulasannya. Selamat menyimak!

1. Model Gamis untuk yang Bertubuh Kurus

Untuk Anda yang bertubuh kurus, gunakan gamis dengan aksen di bagian pinggang, dan pilih dari bahan kain yang bertekstur sehingga menyamarkan tubuh kurus Anda. Tubuh Anda akan tampak lebih berisi dan aksen di pinggang bisa membuat badan Anda lebih bagus. Usahakan bahan baju gamis Anda tebal, dengan tujuan untuk membuat tubuh Anda lebih berisi tadi.
Gamis untuk Bentuk Tubuh Kurus
Gamis untuk Bentuk Tubuh Kurus

2. Model Gamis untuk yang Bertubuh Gemuk

Problem yang banyak dialami oleh wanita adalah kegemukan. Selain membuat penampilan jadi nggak oke, wanita gemuk cenderung sulit mendpatkan model baju yang cocok untuk ia kenakan. Tak terkecuali dalam memilih baju gamis. Namun, ada sedikit keuntungan wanita bertubuh gemuk, biasanya gamis-gamis tersedia dalam ukuran hingga XXL atau jumbo, dan potongannya pun mendukung untuk wanita gemuk.
Bentuk Tubuh Gemuk
Bentuk Tubuh Gemuk
Gamis untuk orang gemuk biasanya terbuat dari bahan yang melar, sehinga kalau ukurannya pas pun masih bisa mengikuti bentuk tubuhmu. Agar tidak terlihat semakin gemuk, pilih model gamis yang potongannya melebar namun tidak terlalu lebar juga. Gunakan model minimalis dengan warna yang agak gelap seperti yang dicontohkan pada gambar. Warna gelap akan membuat Anda tampak lebih kurus lho, Ladies!

3. Model Gamis untuk Postur Tubuh Lurus

Bagi yang memiliki postur tubuh lurus, hampir sama dengan ang bertubuh kurus. Mainkan model di bagian pinggang supaya tidak terlalu lurus penampakan tubuh Anda saat dibalut dengan gamis. Gunakan cutting umbrella untuk menyamarkan bagian bawah (paha hingga kaki) agar tidak tampak terlalu lurus. Cara lainnya adalah dengan mengunakan gamis motif (namun pada contoh gambar hanya ditampilkan gamis polos).
Bentuk Tubuh Lurus
Bentuk Tubuh Lurus

4. Model Gamis untuk Postur Tubuh Jam Pasir

Postur tubuh jam pasir atau postur tubuh proporsional adalah impian para wanita, karena hampir semua jenis pakaian pasti bagus dipakai oleh wanita dnegan postur tubuh yang satu ini. Anda tidak perlu khawatir dengan model gamis apa yang akan Anda kenakan. Bermain kerut di pinggang membuat postur Anda kian jelas. Warna cerah dan manis ini sangat cocok untuk wanita dengan postur tubuh jam pasir.
Bentuk Tubuh Jam Pasir
Bentuk Tubuh Jam Pasir
Gunakan gamis dengan bahan yang jatuh sehingga nampak bagus di badan Anda. Hindari menggunakan gamis berpotongan lurus dengan bahan tebal, karena akan membuat Anda jadi nampak biasa-biasa saja. Gunakan gamis dengan model menyempit di bagian pinggang untuk mempertegas bentuk tubuh jam pasirmu.

5. Model Gamis Untuk Postur Tubuh Mungil

Tidak semua wanita dilahirkan dalam bentuk postur yang tinggi, dengan kaki jenjang dan ideal. Banyak wanita yang memiliki postur tubuh mungil dan imut, sehingga mereka kadang ragu jika harus pakai busana model gamis. Sebab, biasanya gamis dibuat dalam ukuran yang panjang-panjang, sehingga mereka sering kedodoran saat memakainya. Jadi nggak banget kan, Dear?
Bentuk Tubuh Mungil
Bentuk Tubuh Mungil
Tenang, kamu bisa cari solusinya dengan memakai gamis berukuran S atau XS. Alternatif lainnya, kamu bikin saja gamismu sendiri! Solusi lainnya adalah memakai gamis ukuran M, namun dipotong bagian bawahnya supaya tidak kepanjangan. Tentunya jika model bagian bawahnya tidak terdapat bordir atau hiasan lainnya.
Perhatikan foto di atas. Meski memiliki tubuh mungil, model di atas tetap tampil cantik dengan balutan gamis pesta dari bahan brukat dan tile. Modelnya sih seperti model rok tutu ya, Dear. Jadi, kesan imutnya makin menonjol. Dipadu dengan hijab turban dan sepatu wedges, kamu siap beraksi memakai gamis tanpa takut terlihat jelek lagi.

6. Model Gamis Untuk Postur Tubuh Jangkung

Berlawanan dengan yang bertubuh mungil, bagi kamu yang memiliki postur yang tinggi atau jankung, kamu patut bersyukur karena model gamis yang modis-modis biasanya didesain untuk orang yang bertubuh jangkung. Supaya kesan dari pemakaian gamis tetap chic, kamu bisa memilih gamis modern dengan bahan yang jatuh dan mewah seperti silk, velvet, satin, cerruty, sifon, dll.
Bentuk Tubuh Jangkung
Bentuk Tubuh Jangkung
Perpaduan dari berbagai bahan juga boleh lho, Sobat. Kamu bisa memadukan bahan velvet dnegan cerruty misalnya. Atau dengan brokat, ya boleh-boleh saja. Yang penting bahan untuk bagian bawah atau roknya usahakan jatuh. Hal ini untuk menampakkan kesan jenjang dari kakimu. Efek drappery yang cantik bisa membuat penampilanmu dengan gamis jadi makin keren!

7. Model Gamis Untuk Remaja

Siapa bilang gamis hanya untuk orang dewasa atau orang tua saja? Gamis juga bisa dipakai untuk anak muda. Buat para remaja yang ingin bergamis, pakailah gamis yang didesain khusus untuk para remaja. Biasanya, desainnya khas anak muda dnegan bahan katun warna-warni dan hiasan seperti saku, kancing, motif-motif, dan paduan warna yang ceria. Gamis ini cocok banget buat aktifitasmu sehari-hari, Girls.
Gamis Remaja
Gamis Remaja
sumber : http://blog.shopious.com/tips-baju-muslim-hijab/tips-memilih-model-gamis-yang-bagus-sesuai-bentuk-tubuh
Read More
0

tips memilih sepatun yang nyaman

Memakai sepatu yang tidak nyaman tidak hanya menyiksa kaki. Tapi, juga akan mempengaruhi cara berjalan Anda. Sebaliknya, sepatu yang baik dan nyaman dipakai akan membuat postur tubuh kelihatan lebih baik, yang penting untuk memperoleh tampilan fisik yang baik, sehingga membuat lebih percaya diri. Karena itu, pemilihan sepatu harus benar-benar pas, sesuai dengan ukuran kaki. Jika tidak, sepatu itu akan berdampak buruk pada kesehatan kaki. Jadi, tips berikut ini untuk memilih sepatu yang nyaman dipakai:
  • Ketahui Persis Ukuran Kaki
Caranya, ukur masing-masing kaki, karena ukurannya bisa berbeda. Bila ada perbedaan, pilih ukuran yang lebih besar. Dan, sebaiknya cobalah sepatu pada sore atau malam hari, karena kaki mencapai ukuran terbesar pada saat itu.
  • Jangan Percaya Nomor
Selalu coba sepatu secara fisik. Jangan hanya percaya pada nomor ukuran sepatu. Sebab, bisa saja masing-masing produsen sepatu punya standar ukuran yang berbeda. Sepatu juga harus dicoba dan digunakan untuk berjalan. Pastikan ada ruang yang cukup untuk jemari kaki terpanjang pada masing-masing kaki.
  • Perhatikan Bahan
Bahan sepatu dari kulit hewan (leather) dan kulit lunak (suede) sangat baik untuk sepatu. Bahan seperti itu lebih lentur dan lebih memberikan kenyamanan, karena dapat menyesuaikan diri dengan bentuk kaki. Juga memberikan perlindungan lebih baik pada bagian-bagian kaki yang sensitif terhadap benturan dan gesekan.
  • Perhatikan Hak
Sebagian besar perempuan bisa mengalami masalah serius pada kaki karena high heels yang mereka pakai. Sudah terbukti pula bahwa high heels tidak boleh dipakai dalam waktu lama secara terus-menerus. Sebab, memakai high heels terus-menerus bisa menyebabkan problem kaki, seperti pergelangan kaki terkilir, tendonitis dan bahkan patah tulang kecil kaki. Jika memang harus memakai sepatu tumit tinggi, pilih saja sepatu dengan hak model wedges atau sepatu hak platform. Bukan yang bertipe stiletto.
  • Hindari Sepatu Terlalu Trendi
Sebaiknya anda tidak membeli sepatu yang terlalu trendi. Sebab, sepatu seperti ini akan cepat usang. Perlu juga diingat biasanya pasti lebih mahal dan jika anda tergolong budget conscious person (orang yang sangat peduli pada anggaran), tentu bukan keputusan yang baik untuk membeli sepatu trendy. (Sumber:Cantiq)
sumber: http://sweetspearls.com/health/tips-memilih-sepatu-yang-nyaman/

Read More
0

cara memakai hijab pasmina yang simple

Hijab mempunyai sekian banyak model yang indah dan menarik yang di pakai oleh umat muslim. Di Mana dari berbagai model jilbab yg kerap digunakan ialah model jilbab segi empat & pashmina. Memakai hijab memang lah sedang jadi tren sekarang sebab model hijab yang makin menarik & makin bervariasi menciptakan tidak sedikit perempuan muslimah tertarik buat memakai hijab. Bahkan tidak sedikit diberitakan banyak selebriti yg dulunya tak berjilbab waktu ini justru berhijab. 

Hijab pashmina merupakan bagian dari model hijab yang tidak jarang di pakai oleh wanita muslim. Hijab pashmina dapat ubah ke beragam model yg kamu sukai sejak mulai dari yg simple & sedikt rumit. Tapi utk menggunakan hijab pastinya kamu mesti mengerti beraneka ragam cara dalam memakai hijab agar kamu tak kesusahan dalam menggunakan hijab. Sehingga makanya kami bakal membagikan trik menggunakan hijab pashmina. Maka dari itu kami bakal membagikan cara memakai hijab pashmina.   

Cara memakai hijab pashmina simple 

Gaya hijab pashmina yang sederhana dan simple bakal membuat mudah anda dalam mengenakanya sehingga jilbab pashmina yang simple ini tepat untuk kamu pakai saat sedang refreshing atau sekedar di rumah saja. Untuk anda belum paham mengenai caranya maka tutorial ini akan mempermudahkan anda karena tutorial yang kami gunakan disertai dengan gambar dan juga penjelasan mengenai langkah demi langkahnya. berikut adalah cara memakai jilbab pashmina simple :


Langkah Langkah
1.Gunakan pashmina bersama sudut kanan lebih panjang & kunci dibawah dagu 
2.Lalu ambil sudut yg panjang tarik ke atas kepala melintasi bawah segi kiri *gambar 
3.& sematkan jarum 
4.Setelah Itu ambil segi pendeknya, tarik serta ke atas kepala, dulu sematkan jarum lagi 
5. Selesai 
Selain satu tutorial hijab di atas kami akan membagikan beberapa tutorial lagi mengenai cara berhijab pashmina yang simple. Dimana tutorial kali ini hanya akan berupa gambar saja. Meski begitu beruoa ganbar saja sudah cukup untuk menggunakannya. Dengan tambahan gambar tentang cara memakai hijab pashmina yang simple diharap anda akan lebih banyak memiliki model hijab pashmina yang berbeda beda. Nah simak tutorialnya berikut ini :




sumber : http://aplus-fashion.blogspot.com/2015/03/cara-memakai-hijab-pashmina-simple.html

Read More